الحمد لله والصلاة والسلام على رسوله وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد

معاني سُورَةِ القَدْرِ

Makna dari Surat Al-Qadr

Disebut dengan القدر karena lafal tersebut ada di ayat yang pertama, demikian juga di ayat setelahnya.

Allah Ta'ala berfirman,

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami menurunkannya di malam القدر.

الْقَدْرِ: الشَّرف العظيم

القدر itu adalah kemuliaan yang agung.

Maksudnya bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan Al-Qur'anul Karim di malam kemuliaan, dan malam kemuliaan itu ada di salah satu malam di bulan Ramadhan pada 10 terakhir dari bulan itu, dari bulan Ramadhan.

Allah menurunkan Al-Qur'anul Karim dari al-lauhul mahfuzh menuju ke baitul izzah di langit yang paling dekat dengan bumi atau disebut dengan langit dunia, diturunkan secara keseluruhan, dan itu terjadi pada lailatul qadr.

Kemudian Al-Qur'an ini diturunkan dari baitul izzah melalui Malaikat Jibril alaihissalam kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di waktu yang berbeda-beda, dan diturunkan secara bertahap, berangsur-angsur.

Lailatul qadr, malam kemuliaan ini tetap ada hingga hari kiamat dan waktunya tidak disebutkan secara pasti oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Sehingga di antara hikmahnya adalah supaya kaum muslimin bersemangat di 10 terakhir bulan Ramadhan, mengisi seluruhnya, seluruh waktu tersebut, dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ

Ayat yang ke-2,

dan apakah engkau tahu apa lailatul qadr itu, malam kemuliaan tersebut, mengapa menjadi sesuatu yang istimewa.

Allah sebutkan di ayat yang ke-3,

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

malam kemuliaan tersebut lebih baik, مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ, daripada seribu bulan.

Sehingga amalan yang dilakukan pada lailatul qadr, itu lebih baik nilainya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dibandingkan dengan amalan yang sama ketika dilakukan selama seribu bulan.

Dan termasuk dari bentuk kemuliaan malam tersebut, تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

para malaikat, demikian juga الرُّوحُ: هو جبريلُ, malaikat Jibril.

Dan disebutkan secara khusus di sini, setelah para malaikat, untuk menunjukkan pemuliaan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap malaikat Jibril.

Para malaikat dan malaikat Jibril turun pada malam tersebut,

بِِإِذْنِ رَبِّهِمْ: بأمرِهِ

dengan izin Rabb mereka, dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala,

مِّن كُلِّ أَمْرٍ, dengan membawa perintah, kebaikan.

سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

Malam tersebut adalah malam yang diliputi dengan keselamatan, kedamaian, keamanan

حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

sampai terbitnya fajr.

Dan di sini disebutkan batas akhirnya, akhir dari lailatul qadr itu adalah ketika terbit fajr.

Tujuannya untuk mengingatkan agar kaum muslimin memanfaatkan malam tersebut dengan sebaik-baiknya sebelum waktunya terlewat.

Demikian penafsiran dari Surat Al-Qadr, mudah-mudahan bermanfaat.

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد و على اله وصحبه أجمعين