الحمد لله والصلاة والسلام على رسوله وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد

معاني سُورَةِ النَّصْرِ

Makna dari Surat An-Nashr

النّصر artinya adalah pertolongan.

Dan surat ini adalah surat yang mengisyaratkan tentang wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ketika terjadi tanda-tanda yang Allah Subhanahu wa Ta'ala tampakkan kepada beliau, maka itu menunjukkan bahwa ajal beliau telah dekat.

Tanda tersebut yang Allah Subhanahu wa Ta'ala sebutkan dalam firman-Nya,

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ

Jika datang pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan الفتح.

فتحُ مكَّة

Kemenangan pembukaan Kota Makkah, yang dahulunya di bawah kendali orang-orang musyrik, kemudian dibuka dan dikuasai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat.

وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا

Dan engkau, wahai Nabi, melihat manusia masuk ke dalam agama Allah, Agama Islam.

أَفْوَاجًا: جماعاتٍ تِلوَ جماعاتٍ

Satu kelompok yang banyak diikuti dengan kelompok banyak berikutnya.

Sehingga tanda ini, kemenangan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dibukanya Kota Makkah, manusia banyak sekali yang masuk ke dalam Islam.

Ini adalah tanda dekatnya ajal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Allah Ta'ala memerintahkan kepada beliau untuk bersiap diri.

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ

Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala, وَٱسْتَغْفِرْهُ, dan mintalah ampunan kepada-Nya.

إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا

Sesungguhnya Dia adalah At-Tawwaab, maknanya,

يُوفِّق الخلق للتَّوبة ويقبلها منهم

Bahwa Allah SWT memberikan taufiq kepada seorang hamba untuk bertaubat, ويقبلها منهم, dan menerimanya dari mereka.

Sehingga At-Tawwaab, itu maknanya bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan taufiq, membimbing seseorang untuk bertaubat kepada-Nya.

Kemudian setelah bertaubat, Allah Subhanahu wa Ta'ala menerimanya dari hamba tersebut.

Kemudian di surat berikutnya, Surat Al-Masad atau yang juga disebut dengan Surat Al-Lahab.

Allah Ta'ala berfirman,

تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ

خسِرت يداه

Telah rugi, telah celaka, binasa, kedua tangan Abu Lahab.

وهو من أعمام النَّبيِّ ﷺ

Dan dia termasuk dari paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Tapi kekerabatan ini tidak bermanfaat bagi Abu Lahab di akhirat ketika tidak diiringi dengan keimanan ketika berada di dunia.

وَتَبَّ: لم يربح

Dan betul-betul celaka, binasa, tidak beruntung.

Dan disebutkan di sini Abu Lahab, yang disebut dengan kunyah.

Kunyah ini menunjukkan pemuliaan.

Bagi orang-orang Arab, memanggil dengan kunyah Abu Fulan, itu adalah bentuk pemuliaan.

Tapi di sini disebutkan panggilan kehormatan, untuk menunjukkan siksaan yang akan dia dapatkan.

Sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala betul-betul menunjukkan kerendahannya ketika menyebut salah satu paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ini dengan Abu Lahab.

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

Tidaklah bermanfaat baginya, hartanya.

وَمَا كَسَبَ: كَسْبه: ولده

Apa yang dia usahakan, maksudnya adalah anaknya.

Karena anak itu adalah hasil usaha seseorang, usaha untuk mendidik, usaha untuk mengasuh, dan sebagainya.

Sehingga harta dan anaknya tidak bermanfaat untuk Abu Lahab kelak di akhirat.

سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

Dia akan masuk ke dalam neraka yang di dalamnya terdapat api yang berkobar-kobar.

وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ

Dan istrinya, istri dari Abu Lahab, حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ, yang membawa kayu-kayu.

هي أمُّ جميلٍ

Istri dari Abu Lahab itu dikenal dengan panggilan Ummu Jamil.

الَّتي كانت تحمل أغصان الشَّجر الكبيرة ذاتِ الشَّوك

Yang dia itu dahulu membawa ranting-ranting pohon yang besar, ذاتِ الشَّوك, yang memiliki duri.

فتُلقيها في طريق رسول الله ﷺ؛ أذيَّةً له

Kemudian diletakkan kayu-kayu berduri itu di jalan yang dilewati oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tujuannya adalah untuk mengganggu beliau.

فِى جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍۭ

في عُنُقها حبلٌ من مسدٍ

Di lehernya terdapat kalung, tali, yang terbuat dari al masad.

وهو اللِّيف الشَّديد الخشونة إذا فُتِل وجُدِل؛ كضَفَائِرِ الشَّعَر

Itu terbuat dari serat atau terbuat dari sabut, الشَّديد الخشونة, yang sangat kasar, إذا فُتِل وجُدِل, ketika dipintal, dibuat seperti tali, كضَفَائِرِ الشَّعَر, seperti kepangan rambut pada wanita.

Dan itu menjadi siksa untuk istri dari Abu Lahab tersebut, karena tali yang terdapat di lehernya itu adalah tali yang kasar, yang akan melukainya.

Demikian penafsiran dari dua surat, Surat An-Nashr dan Surat Al-Masad, semoga bermanfaat.

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ