الحمد لله والصلاة والسلام على رسوله وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد

معاني سُورَةِ العَادِيَاتِ

Makna dari Surat Al-'Adiyat

Al-'adiyat artinya adalah kuda-kuda yang berlari kencang.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا

أي العَادِيَاتِ عَدْوًا بليغًا قويًّا

Demi kuda-kuda yang berlari dengan sangat kencang.

ضَبْحًا: يَصدُر عنه الضَّبْح

Keluar dari kuda-kuda tersebut, الضَّبْح,

وهو صوت نَفَسِها في جوفها، عند اشتداد عدْوها

Yang dimaksud dengan الضَّبْح adalah suara nafas kuda yang muncul dari bagian dalam tubuhnya, عند اشتداد عدْوها, ketika berlari dengan kencang.

Sehingga di awal surat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala mengawalinya dengan sumpah, bersumpah dengan kuda-kuda perang yang berlari kencang, sehingga terdengar suara nafas dari kuda-kuda itu.

فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا

الموقِداتِ بحوافرهنَّ ما يَطَأْنَ عليه من الأحجار

Yang memercikkan api, بحوافرهنَّ, dengan telapak kaki-kaki kuda itu ketika menapak, ketika kakinya menghentak bebatuan.

فتَقْدَح النَّار ويتوقَّد شررها من ضرب حوافِرهنَّ إذا عدْون، والمراد بها الخيل

Sehingga terpercik api, percikkan api yang menyala ketika telapak kaki kuda itu menapak atau bersinggungan dengan keras dengan bebatuan saat berlari.

فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا

فَٱلْمُغِيرَٰتِ: المباغتات الأعداء بما يُكره

Yang menyerang dengan tiba-tiba, menyerang kepada musuh dengan tiba-tiba, صُبْحًا, di waktu pagi.

فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا

فهيَّجنَ وأصعدنَ بعدْوِهنَّ وغارتِهنَّ

Ketika kuda-kuda itu berlari, maka beterbangan dan naik debu-debu.

فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا

فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا

Tadi disebutkan نَقْعًا,

غُبارًا, artinya adalah debu.

فَوَسَطْنَ بِهِۦ: أي تَوَسَّطْنَ براكبهنَّ

Kuda itu menuju ke tengah-tengah musuh bersama dengan yang menungganginya, bersama dengan orang yang berperang mengendarai kuda tersebut, masuk ke tengah-tengah musuh.

Ini sumpah yang Allah Subhanahu wa Ta'ala sebutkan di awal-awal surat ini, bersumpah dengan kuda-kuda perang, yang menunjukkan keagungan jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Setelah itu Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ

لَكَنُودٌ: لَكفورٌ بنعمةِ ربِّه

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, terhadap nikmat-Nya.

وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ

Dan sungguh manusia mempersaksikan hal itu.

Sehingga nampak dalam ucapan manusia, nampak dalam perbuatan manusia, yang itu adalah persaksian dari mereka sendiri bahwa mereka banyak ingkar terhadap nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala.

وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ

ٱلْخَيْرِ: هو المال

Dan sesungguhnya manusia itu, kecintaannya terhadap harta sangatlah besar.

Maka Allah Ta'ala mengingatkan agar jangan sampai manusia itu lupa terhadap nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, agar jangan sampai manusia itu terlena dengan dunia.

أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ

Tidakkah dia mengetahui, ketika dibangkitkan manusia-manusia dari kuburnya.

وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ

Dan akan ditampakkan apa yang dulunya tersembunyi di dalam dada manusia.

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ

Sesungguhnya Rabb mereka, Allah Subhanahu wa Ta'ala, pada hari itu betul-betul mengetahui tentang keadaan mereka.

Sehingga ayat ini menunjukkan tentang keutamaan jihad fiisabilillah, kemudian penyebutan tentang sebagian sifat manusia, sifat buruk manusia, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan bahwa jangan sampai manusia itu terlena dengan kehidupan dunia, hendaklah dia ingat kehidupan akhirat yang semuanya akan diperhitungkan di sana.

Demikian penafsiran dari Surat Al-'Adiyat,

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد و على اله وصحبه أجمعين