الحمد لله والصلاة والسلام على رسوله وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد

معاني سُورَةِ الإخْلَاصِ

Makna dari Surat Al-Ikhlas

Allah Ta'ala berfirman,

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah, Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Tunggal, yang Maha Esa.

Sehingga hanya satu, tidak ada sesembahan, tidak ada tuhan yang benar, kecuali hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala.

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ

Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah الصّمد.

Maknanya,

السَّيِّد الكامل المقصود في قضاء الحوائج

adalah yang Maha Mulia, yang Maha Sempurna, yang dituju oleh seluruh makhluk, في قضاء الحوائج, untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka.

Itu makna dari الصّمد, yang Maha Mulia, yang Maha Mengatur, yang Maha Memiliki.

Sehingga seluruh makhluk mempertujukan harapan mereka kepada-Nya, kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

ليس له ولدٌ ولا والدٌ

Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memiliki anak, وَلَمْ يُولَدْ, tidak diperanakkan, maksudnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memiliki orang tua, tidak memiliki ayah, tidak memiliki ibu.

Dan ini adalah kesempurnaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, ketika tidak butuh kepada siapapun.

Berbeda dengan manusia, manusia yang banyak kekurangan ini, dia akan menjadi baik ketika ada yang membantunya, apakah orang tua atau anaknya.

Sedangkan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan tidak butuh dengan bantuan siapapun.

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

لا يُكافئه أحدٌ في ذاته

Tidak ada yang bisa setara dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam dzat-Nya.

Sehingga hanya satu saja sesembahan yang benar itu, hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidak ada yang bisa menyamai-Nya.

ولا في أسمائه

Demikian juga tidak ada yang bisa menyamai Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam nama-nama-Nya.

Karena nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala itu menunjukkan kepada Allah, demikian juga menunjukkan kepada sifat-Nya yang sempurna.

Berbeda dengan nama makhluk, hanya sekedar nama, yang bisa jadi tidak menunjukkan kepada sifat yang terkandung di dalam nama tersebut.

ولا في صفاته

Tidak juga ada yang setara dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam sifat-sifat-Nya.

Karena sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala itu Maha Sempurna.

Sedangkan sifat makhluk itu penuh dengan kekurangan.

ولا في أفعاله

Demikian juga tidak ada yang setara dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam perbuatan-Nya.

تبارك وتعالى, Maha Baik dan Maha Tinggi Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena perbuatan Allah Subhanahu wa Ta'ala itu perbuatan yang terpuji, perbuatan yang mulia, dan dibalik itu semua terdapat hikmah yang sangat luar biasa.

Berbeda dengan perbuatan makhluk, perbuatan makhluk itu ada yang tercela.

Dan terkadang seseorang melakukan sesuatu dan dia tidak sadar apa hikmah dari perbuatan yang dia lakukan itu.

Kemudian surat berikutnya,

معاني سُورَةِ الفَلَقِ

Makna dari Surat Al-Falaq

Allah Ta'ala berfirman,

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ

Katakanlah, aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

ألجأ وأعتصم

Memohon perlindungan, memohon penjagaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, Yang Menguasai الفلق,

الصُّبح

Yang Menguasai waktu Subuh.

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

Berlindung dari apa?

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

Dari segala dari keburukan, seluruh makhluk yang Dia ciptakan.

Sehingga makhluk itu ada keburukannya, maka seseorang berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari gangguan, dari keburukan makhluk tersebut.

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

غَاسِقٍ: الغاسق هو اللَّيل

Dan dari keburukan malam, إِذَا وَقَبَ,

إذا استحكم ظلامُه

ketika betul-betul telah menjadi gelap.

Ketika malam telah menjadi gelap, bisa jadi ketika itu banyak terjadi kejahatan.

Demikian juga binatang-binatang buas keluar dari sarangnya, binatang-binatang yang berbisa yang mengganggu, muncul dari tempat-tempat mereka.

Itu termasuk sesuatu yang mengganggu.

Maka seorang muslim memohon perlindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala dari itu semua.

وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ

الأنفس السَّواحر من الرِّجال والنِّساء

Dan juga berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari keburukan jiwa-jiwa, laki-laki maupun perempuan yang menyihir, yang melakukan sihir.

اللَّواتي يستعِنَّ على سحرِهنَّ بالنَّفخ مع ريقٍ لطيفةٍ في العُقَد المشدودة عليه

Yang mereka melakukan sihir itu dengan cara meniup, tiupan yang disertai keluarnya sedikit ludah.

فِى ٱلْعُقَدِ

Pada ikatan-ikatan tali yang dikencangkan.

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Demikian juga berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari keburukan orang yang hasad, ketika rasa hasad itu muncul darinya.

Maka di dalam ayat ini, seorang muslim meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari berbagai bentuk keburukan.

Demikian, semoga bermanfaat.

وصلى اللهم وسلم وبارك على نبينا محمد و على اله وصحبه أجمعين